Oleh: DJULIANTO SUSANTIO
Koleksi yang baik
Koleksi yang baik terletak pada kelengkapannya. Semakin lengkap suatu seri mata uang, maka semakin berkualitas suatu koleksi. Namun perlu diingat, untuk melengkapi materi agak sulit. Jangankan para pemula, kolektor senior pun sering merasakan hal ini. Yang dimaksud kelengkapan adalah nomor seri, keaslian, kondisi barang, dan variasi tahun penerbitan.
Koleksi yang mahal
Koleksi yang mahal umumnya dilihat dari kelangkaannya. Tidak semua uang kuno berharga mahal. Mahal murahnya sebuah koleksi juga dilihat dari jumlah uang yang pernah beredar. Semakin sedikit yang diedarkan, berarti semakin sulit orang mendapatkannya. Maka, harga yang ditawarkan relatif tinggi.
Koleksi yang unik dan langka
Banyak faktor yang menyebabkan suatu koleksi dianggap unik dan langka. Pertama, nomor serinya: diawali atau diakhiri lima angka nol (misalnya 000001 atau 100000), berurutan menaik dan menurun (misalnya 123456 atau 765432), angka yang sama (misalnya 111111 atau 333333), dan mengandung makna tertentu (misalnya 170845/proklamasi kemerdekaan atau 040894/hari kelahiran).
Kedua, huruf awalnya mengandung makna, misalnya JFK (John F. Kennedy/mantan Presiden AS), PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa), dan ABC (nama produk). Ketiga, waktu edarnya singkat, misalnya ketika baru dipakai bertransaksi beberapa hari, tiba-tiba ditarik dari peredaran karena masalah politik. Keempat, uang tidak sempurna (cacad) yang di kalangan numismatis dikenal sebagai miscut dan misprint. Misalnya salah potong, hanya tercetak pada satu sisi, tinta meluber, dan huruf kurang jelas.
Koleksi palsu
Uang kertas palsu biasanya tidak mempunyai tanda air (water mark) dan benang pengaman. Bila disinari lampu ultra violet, tidak memancarkan sinar keunguan. Uang logam lebih sulit dideteksi. Cara tradisional adalah mengujinya dengan menjatuhkan uang itu ke lantai. Bila bunyinya kurang nyaring, itu pertanda palsu. Cara lain adalah melihat detil uang dengan kaca pembesar. Bila pembuatannya kasar dan tidak rapi, maka disinyalir bahwa koleksi itu palsu. Umumnya uang kuno dipalsukan dengan cara mengubah angka tahun, misalnya dari 1827 menjadi 1627 (angka 8 diubah menjadi 6). Pedagang barang antik sering menguji barang emas dan perak dengan cairan kimia.
Uang palsu dan nilai numismatisnya
Di tangan numismatis uang palsu tetap berharga. Beberapa jenis tertentu dari uang-uang yang dipalsukan bahkan menjadi lebih berharga daripada uang aslinya dan patut diketahui karena latar belakang sejarah yang penting, terutama segi moneter, ekonomi, dan politik. Uang palsu yang ditemukan di Indonesia merupakan bahan yang baik untuk studi perbandingan.
Di zaman revolusi uang palsu menjadi alat yang ampuh dalam perang urat syaraf antara dua pihak yang bersengketa. Kini sebagian uang palsu sulit didapatkan lagi.
Di zaman sekarang, pemalsuan uang lebih bermotif ekonomi. Artinya ingin mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara mengedarkannya ke masyarakat kecil.*** (2001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar