Tampilkan postingan dengan label Artikel Tamu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Tamu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Februari 2009

Linus Torvalds Father of Linux (ARTIKEL TAMU)


Untuk mengakrabkan sesama blogger, mulai saat ini saya akan memuat beberapa artikel dari beberapa rekan yang tidak berhubungan dengan numismatik. Saya percaya artikel-artikel tersebut akan bermanfaat untuk para pencinta blog. Saya sebut artikel demikian sebagai ARTIKEL TAMU sebagaimana terlihat di judul postingan.


Linus Benedict Torvalds (lahir 28 Desember 1969 di Helsinki, Finlandia) adalah rekayasawan perangkat lunak Finlandia yang dikenal sebagai perintis pengembangan kernel Linux. Ia sekarang bertindak sebagai koordinator proyek tersebut.

Linux terinsipirasi oleh Minix (suatu sistem operasi yang dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum) untuk mengembangkan suatu sistem operasi mirip-Unix (Unix-like) yang dapat dijalankan pada suatu PC. Linux sekarang dapat dijalankan pada berbagai arsitektur lain.

Ketika Linus Torvalds, seorang mahasiswa Finlandia pendiam membagi-bagikan kode sumber (source code) kernel Linux seukuran disket via internet di tahun 1991, ia sama sekali tidak menduga bahwa apa yang dimulainya melahirkan sebuah bisnis bernilai milyaran dolar di kemudian hari.



Ia bahkan tidak menduga Linux kemudian menjadi sistem operasi paling menjanjikan, yang bisa dibenamkan ke dalam server, komputer desktop, tablet PC, PDA, handphone, GPS, robot, mobil hingga pesawat ulang alik buatan NASA.

Tidak hanya itu, banyak maniak Linux (Linuxer) yang membeli perangkat buatan Apple dan mengganti sistem operasinya dengan Linux. Bagi saya itu sedikit gila, mengingat menghapus sistem operasi Mac & iPod berarti membuang duit dan menggantinya sistem operasinya cukup sulit dibanding desktop berbasis Windows. Saat ini 20% pangsa pasar desktop di seluruh dunia menggunakan Linux jauh di atas Machintosh dan terus mengejar desktop Windows. Dan 12,7% server di seluruh dunia menggunakan Linux, jauh di atas UNIX, BSD, Solaris, dan terus meningkat menggerus pangsa pasar server Microsoft.

Saat ini Linus meninggalkan posisi menjanjikan di perusahaan semi konduktor Transmeta dan tinggal bersama istri dan 3 anaknya di sebuah bukit di desa di Portland, Oregon, USA, berdekatan dengan markas Open Source Development Labs. Organisasi nirlaba ini diawaki oleh 20-an programmer yang punya gairah hampir sama dengan Linus. Mereka terus mengembangkan kernel Linux yang kini berukuran 290-an MegaBytes atau melebihi 9 milyar baris kode. Linux beserta timnya menerima masukan baris-baris kode dari seluruh penjuru dunia, menyortir, menetapkan skala prioritas dan memasukkan gagasan paling brilian ke dalam kernel. LSD sendiri disokong oleh puluhan raksasa IT seperti IBM, HP, Dell dan Sun, baik dari sisi materi maupun sumber daya manusia.

Linus bukan orang pertama yang membagi-bagikan source code karena pola ini adalah hal yang biasa di masa awal tumbuhnya industri komputer. Tapi Linus sukses menetapkan standar yang memaksa banyak pengembang ikut membebaskan kode sumber program mereka, mulai dari BSD, Solaris, Suse, Java hingga Adobe.

Meski hanya bergaji ratusan ribu dolar pertahun, Linus telah menciptakan banyak multimilyuner dalam industri komputer mulai dari RedHat, Suse, Debian, Mandriva, Ubuntu dan banyak developer software open source lainnya. Hampir tak ada yang berubah dari Linus. Ketika ia datang terlambat di suatu konferensi IT, ia bahkan tak segan-segan duduk di lantai dengan celana pendek dan sepatu-sandal kesukaannya. Ia bahkan tidak marah tatkala memberikan pidato di mimbar dan diinterupsi oleh beberapa programmer BSD yang maju ke depan panggung yang mengklaim bahwa kernel BSD jauh lebih hebat ketimbang kernel Linux. Ia bahkan tidak segan-segan memakai T-Shirt BSD yang disodorkan pemrotes dan melanjutkan pidatonya.

Menurut Linus, apa yang dilakukannya hanyalah untuk berbagi. Berbeda dengan Richard M Stallman yang fanatik dengan konsep free software, Linus hanya menekankan sisi keterbukaan (open), tak peduli apakah kemudian dalam suatu sistem operasi bercampur program free dan proprietery.

Setiap kata-kata Linus hampir menjadi sabda di kalangan Linuxer yang menciptakan standar nilai tertentu. Setiap publikasi, pidato, email dan press releasenya selalu ditunggu-tunggu jutaan orang. Di sela kesibukannya, Linus menyempatkan diri bersepeda menuruni bukit dan minum di bar desa. Bila ada nabi dalam dunia komputer, bisa dipastikan itu Linus (dan Steve Wozniak). Dan setannya tentu Bill Gates.

Lihat lebih jauh di harnis62.blogspot.com

Membuat OpenSUSE Live USB FlashDisk (ARTIKEL TAMU)


Untuk mengakrabkan sesama blogger, mulai saat ini saya akan memuat beberapa artikel dari beberapa rekan yang tidak berhubungan dengan numismatik. Saya percaya artikel-artikel tersebut akan bermanfaat untuk para pencinta blog. Saya sebut artikel demikian sebagai ARTIKEL TAMU sebagaimana terlihat di judul postingan.



OpenSUSE LiveUSB adalah distro Linux OpenSUSE yang dapat dijalankan langsung dari USB Flash Disk. Jika OpenSUSE LiveCD adalah OpenSUSE yang dijalankan langsung dari CD seperti halnya Knoppix, OpenSUSE LiveUSB menggunakan media Flash Disk untuk menjalankannya. Kita hanya perlu mengubah boot device priority pada BIOS atau bisa juga secara langsung pada saat hendak booting (F9, F12 atau F8 tergantung konfigurasi komputer untuk boot device priority).

Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan LiveUSB :

*LiveUSB bisa menyimpan data. Berbeda dengan LiveCD yang tidak bisa menyimpan data kedalam medianya (karena CD bersifat Read Only), LiveUSB dapat dijalankan dan dapat menyimpan perubahan dengan leluasa

*Cepat dan mudah diakses. LiveUSBjauh lebih cepat dan lebih mudah digunakan karena LiveUSB bertindak sebagaimana harddisk dalam suatu komputer

*Tersedia port USB pada setiap komputer. Sebagian besar komputer yang ada sekarang mendukung port USB, bahkan ada komputer yang memiliki port USB > 4. Tersedia juga perpanjangan port USB (extended USB port 1menjadi 4 misalnya) sehingga LiveUSB tidak memerlukan investasi hardware baru seperti halnya menggunakan CD ROM

*Tidak semua komputer memiliki CD ROM/DVD ROM. Selain pertimbangan investasi, juga karena kita dapat menggunakan media CD ROM/DVD ROM yang dishare dari komputer lain

*Dapat dimodifikasi dan dicustomisasi. Karena dapat menyimpan data, kita dapat mengubah personalisasi dari OpenSUSE LiveUSB secara mudah.

*Bersifat Mobile. Jika anda meminjam komputer orang lain atau menggunakan komputer ditempat umum, anda bisa menggunakan komputer tanpa harus khawatir terserang virus dengan menggunakan OpenSUSE LiveUSB sebagai media utama

*Harga Flash Disk yang relatif murah. Flash Disk ukuran 1 GB seharga kurang dari 100 ribu sudah dapat dipakai sebagai OpenSUSE LiveUSB, dengan kapasitas sisa sebesar 300 MB (space yang digunakan oleh sistem OpenSUSE LiveUSB sekitar 700 MB, dapat dikurangi / ditambah).

Lihat lebih jauh di linuxjakarta.blogspot.com

♦ Kontak Saya ♦

Nama Anda :
Email Anda :
Subjek :
Pesan :
Masukkan kode ini :

.

Photobucket

.

Pyzam Glitter Text Maker