Tampilkan postingan dengan label Kliping. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kliping. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 Januari 2010

Kapal VOC Ditemukan Berisi 180.000 Keping Koin Emas


Budapest - Sebuah kapal Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) ditemukan di dasar laut dengan isi antara lain 180.000 koin emas. Seluruh koin dalam kondisi bagus dan nilai taksiran sekitar US$ 1 miliar!

Bangkai kapal VOC yang diperkirakan tenggelam 3 abad lalu tersebut ditemukan oleh para penyelam Hungaria di perairan dekat salah satu pantai di Brazil, demikian dikutip detikcom dari media Belanda berdasarkan rilis media Hungaria, Sabtu (28/11/2009).

"Kapal bernama Voetboog bertiang tiga ini tenggelam pada 29/5/1700, dengan awak 109 orang, membawa muatan sangat mahal," ujar kepala ekspedisi Attila Szalóky.

Muatan kapal VOC iu antara lain sutera, rempah-rempah, teh, porselein dan 180.000 keping koin emas Belanda. "Benda-benda itu menurut para penyelam dalam kondisi bagus," jelas Szalóky.

Menurut Szalóky, kapal tersebut dalam perjalanan dari Batavia (kini Jakarta) menuju Negeri Belanda. Dengan memilih rute pelayaran via perairan Brazil awak kapal berharap dapat mencapai Negeri Belanda dengan aman.

Namun bagaimana akhirnya kapal tenggelam masih belum jelas benar. Diduga sesampainya di Samudera Atlantik kapal tersebut terjebak dalam badai dan akhirnya karam. (es/es)

(detiknews.com)

Sabtu, 16 Januari 2010

Seorang Warga Ngawi Temukan Ribuan Uang Kuno


Ngawi (ANTARA News) - Suhud Jainudin (19), warga Desa Kersoharjo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jatim, menemukan ribuan keping uang kuno yang diduga merupakan benda bersejarah.

Suhud, Rabu, mengatakan, ribuan keping uang kuno tersebut berukuran seperti uang receh Rp25,00 jaman dahulu, berbentuk bulat dengan lubang di bagian tengah. Selain itu, di empat bagian sisi keping terdapat tulisan huruf Cina.

"Jumlahnya mencapai ribuan keping. Saat ditemukan di dalam tanah, uang tersebut berada dalam guci. Karena sudah sangat tua, banyak keping yang sudah rusak dan tulisannya tidak jelas," katanya mengungkapkan.

Menurut dia, ribuan keping uang kuno tersebut ditemukan berawal dari sebuah mimpi. Namun, pihaknya sempat tidak percaya. Akhirnya karena penasaran, ia dan dua orang temannya, Yuli dan Suyono, berusaha membuktikan mimpi tersebut.

"Benar saja, setelah dicari dengan cara mengali tanah di tepian sungai, akhirnya guci yang berisi ribuan keping uang kuno tersebut ditemukan. Lokasi penemuannya tepat di tepi Bengawan Madiun yang tidak jauh dari rumah saya," kata putra kelima dari pasangan Ahmadi dan Sumari ini.

Lebih lanjut ia menjelaskan, karena terlalu lama di dalam tanah, dalam sekali angkat guci tempat ribuan keping uang kuno tersebut langsung pecah saat hendak diangkat. Kini ribuan keping uang kuno tersebut ia simpan di rumahnya dengan diwadahi karung.

"Sejak ditemukan hari Minggu lalu, banyak warga yang ke sini. Mereka penasaran dan ingin melihat langsung wujud uang kuno tersebut. Sebagian warga ada yang bilang uang kuno tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit, namun ada juga yang bilang merupakan peninggalan kerajaan Cina," katanya.

Suhud mengaku, belum tahu akan digunakan untuk apa ribuan keping uang kuno tersebut. Menurut dia, selama ini belum ada petugas dari Pemerintah Daerah Ngawi ataupun kolektor yang mendatanginya untuk melihat temuannya tersebut.

Sementara itu, Koordinator Museum Trinil Ngawi, dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Provinsi Jawa Timur, Endra Waluyo, mengatakan, belum dapat memberikan penjelasan banyak terkait temuan ribuan keping uang kuno ini.

"Terus terang kami belum dapat berkomentar banyak, apakah uang kuno tersebut termasuk benda cagar budaya atau tidak. Hal ini, karena tim kami belum menuju lokasi untuk melihat langsung keping uang kuno yang ditemukan," katanya saat dikonfirmasi.

Menurut Endra, untuk menentukan sebuah benda termasuk dalam cagar budaya harus dilakukan penelitian terlebih dahulu. Kalaupun ternyata dinyatakan sebagai benda cagar budaya, nantinya juga masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut lagi.

"Dengan kata lain, harus dilakukan penelitian cermat terlebih dahulu. Rencananya kami akan secepatnya mendatangi lokasi untuk mengeceknya," katanya.

(antara.co.id)


BI Pamerkan Uang Kerajaan Majapahit


Palembang (ANTARA News) - Stan pameran BI di area Sriwijaya Expo menjadi salahsatu yang paling ramai dikunjungi warga Palembang dan Sumsel karena memajang ratusan koleksi uang tua termasuk dari Kerajaan Majapahit atau gobog yang terbuat dari tembaga.

Andre (19) seorang pengunjung stan BI, di Dekranasda Palembang, Kamis mengaku bingung dengan berbagai bentuk dan jenis serta bahan uang yang dipamerkan dilokasi tersebut.

Ternyata di stan BI ini bisa menyaksikan dan mengenal uang kertas dan receh bahkan uang emas berbentuk batu cincin atau lempengan yang dipergunakan dimasa lampau, katanya.

Ia mengatakan, pameran yang dilaksanakan BI tersebut membantu meningkatkan wawasan pengunjung.

Karena yang dipajang tidak hanya alat tukar berupa uang dijaman modern ini tetapi sejak tahun 896 masehi juga dipamerkan, tambahnya.

Menurut dia, dengan pameran tersebut kita dapat mengetahui bagaimana alat tukar yang digunakan pada masa lampau.

Sampai mata uang yang terbaru juga dapat diketahui melalui pameran tersebut, katanya.

Sementara itu, agar dapat melihat uang-uang kuno sampai detail panitia stan BI menyediakan kaca pembesar.

Dengan kaca pembesar tersebut pengunjung dapat melihat secara detail garis maupun tulisan serta ornamen yang terdapat dalam uang yang digunakan dimasa lampau tersebut, kata salah seorang penjaga stan.

Berbagai mata uang dalam bentuk kertas tampak dipajang dengan menggunakan kaca berbingkai, seperti uang kertas seri bunga, seri soekarno dan kebudayaan.

Sedangkan uang dalam bentuk butiran dan lempengan emas,tembaga, perak yang digunakan sejumlah kerajaan di Pulau Jawa dan Sumatra dipajang dalam lemari kaca.

Sriwijaya Expo dan dirangkaikan dengan Festival Sriwijaya tersebuut berlangsung dari 16 sampai 23 Juni.

Peserta pameran berasal dari berbagai daerah, seperti Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur dan juga Nanggroe Aceh Darussalam.

Berbagai produk sandang, pangan dan perhiasan dipamerkan dilokasi tersebut.(*)

(antara.co.id)

Senin, 11 Januari 2010

Koin 5 Cent Terjual USD 3,7 Juta!


Sebuah koin langka yang pernah dimiliki raja Mesir dan dipakai dalam film detektif populer era 70-an Hawaii Five-O, laku terjual seharga 3,7 juta dolar (setara 37 miliar) dalam sebuah lelang terbuka di Florida, oleh Heritage Auctions pada Jumat lalu.

Koin 5 cent yang dikenal sebagai Liberty Head itu merupakan satu koin buatan tahun 1913 yang paling terkenal dari Amerika Serikat. Pembelinya adalah seorang kolektor yang tak ingin disebutkan namanya.

Koin tersebut pernah dimiliki Raja Faraouk dari Mesir sampai tahun 1952. Kemudian berpindah tangan beberapa kali, sampai akhirnya muncul dalam film seri Hawaii Five-O tahun 1973.

(www.medantalk.com, 10 Januari 2010)

Sabtu, 12 Desember 2009

Mao absen dari uang kertas Cina


Uang kertas baru Cina menonjolkan Olimpiade Beijing 2008

Untuk kali pertama dalam masa hampir 10 tahun, Cina menerbitkan uang kertas baru tanpa gambar pendiri Cina Komunis Mao Zedong.

Uang kertas pecahan 10 yuan baru ini berhias gambar stadium baru Olimpiade Beijing di depan, dan arca pelempar cakram kuno Yunani di belakang.

Kedua gambar berlatar belakang Kuil Langit, yang berlokasi di Beijing.

Uang kertas baru ini diterbitkan dengan enam juta lembar, tapi kebanyakan uang kertas yang beredar tetap menampilkan wajah Mao, pendiri Cina Komunis.


Mendominasi


Di dompet warga Cina, mantan tokoh tertinggi Komunis itu masih mendominasi, mulai dari uang kertas dengan nilai nominal terkecil hingga terbesar.

Wajah Mao mendominasi uang kertas Cina

Wartawan The BBC Quentin Sommerville di Shanghai mengatakan, dominasi Mao dalam mata uang Cina mulai berlangsung tahun 1999, ketika gambarnya diperkenalkan sebagai alat untuk memerangi pemalsuan uang, meski tidak berhasil.

Wartawan kami mengatakan, kultus individu Mao Zedong yang dulu mendominasi Cina secara umum telah tergeser oleh arsitek modernisasi Cina, Deng Xiaoping.

Di lingkungan politik sudah lama merebak debat soal menyingkirkan Mao dari permukaan mata uang dan menggantikannya dengan Deng Xiaoping, namun sejauh ini belum ada langkah serius yang diambil.

(Sumber: bbcindonesia.com)

Kamis, 03 Desember 2009

ITB Akan Luncurkan Koin Emas

Rabu, 25 Pebruari 2009

Bandung (ANTARA News) - Institut Teknologi Bandung (ITB) akan meluncurkan dan membagikan Koin Emas sebagai bentuk apresiasi kepada pihak-pihak yang telah berjasa kepada ITB.

"Rencananya kita akan membagikan koin emas kepada mereka-mereka yang telah berjasa terhadap kemajuan dan pembangunan ITB, " kata Koordintor Pembuatan Koin Emas dan Perangko ITB, Iman Sujudi, kepada ANTARA, di Bandung, Rabu.

Menurut dia, pembagian koin emas tersebut akan dilakukan pada saat peringatan Dies Natalis ITB ke-50 Tahun, tepatnya tanggal 2 Maret 2008, di Gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung (Sabuga).

Dia mengatakan ada 34 orang dari 34 kategori yang akan menerima koin emas tersebut.

"Ada 34 orang yang menerima koin emas ITB namun untuk kategorinya kami belum bisa memberitahukan," kata Iman.

Ia mengatakan, jumlah koin emas yang akan dibuat oleh pihak ITB ialah 300 keping.

Pihaknya menyatakan koin emas tersebut juga akan dijual kepada masyarakat umum, namun Iman belum dapat memberi tahu jumlah pemesan koin tersebut.

"Belum, kita belum dapat memastikan berapa jumlah masyarakat umum yang akan membeli koin ini," katanya.

Iman mengatakan Koin Emas ITB terdiri dari dua versi yakni versi I dan versi II.

Koin Emas ITB versi I harganya Rp50 juta, memiliki diameter 5 cm, ketebalan 3 mm, serta terbuat dari bahan emas 24 karat, 35 gram dan memiliki dua pilihan gambar atau logo yaitu logo lambang ITB serta logo dies natalis ITB ke-50.

Koin Emas ITB versi II harganya Rp35 juta, memiliki diameter 3,5 cm, ketebalan 3 mm, terbuat dari bahan emas 24 karat, 25 gram dan memiliki dua pilihan gambar sama seperti versi I.

ITB juga akan meluncurkan empat jenis perangko pada acara Dies Emas Natalis ITB, kata Iman.(*)

(Antara.co.id)

Senin, 09 November 2009

Uang Logam Juga Dipalsukan

Selasa, 27 Oktober 2009

Semarang (ANTARA News) - Bukan saja uang kertas bernominal besar, uang logam pecahan Rp500 juga dipalsukan dan polisi telah menangkap pembuatnya di Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Kapolres Semarang Selatan AKBP Nurcholis yang didampingi Kapolsek Gajahmungkur AKP Delly Sanjaya di Semarang Selasa, polisi telah menangkap dua pelaku yakni Nardi Basuki (57) dan Rusbianto (41).

Nardi Basuki yang asal Desa Ngonto, Bandungan, Kabupaten Semarang itu ditangkap di tempat tinggalnya di Jalan Genuk Karanglo RT1 RW 2 dan Rusbianto di Pleburan RT9 RW2 Semarang.

Barang bukti yang berhasil diamankan dari mereka adalah uang logam palsu pecahan Rp500 sebanyak 365 keping yang disimpan dalam dua buah ember dan sejumlah peralatan untuk membuat uang itu.

Nardi Basuki ditangkap petugas reserse kriminal Polsek Gajahmungkur pada Senin (26/10) sekitar pukul 21.30 WIB.

Dari keterangan Nardi kemudian polisi menangkap Rusbianto juga di tempat tinggalnya.

Kepada penyidik, Nardi yang sehari-hari bekerja sebagai penjual bunga di Jalan Kartini Semarang ini mengaku terpaksa membuat dan mengedarkan uang palsu logam pecahan Rp500 karena terdesak kebutuhan sehari-hari.

"Awalnya saya hanya coba-coba dalam membuatnya dan setelah dibelanjakan untuk membeli rokok, uang palsu buatan saya ini tidak ketahuan sehingga saya punya pikiran untuk membuat lebih banyak lagi," katanya.

Nardi kemudian memberitahu Rusbianto tentang pemalsuan uang logam pecahan Rp500 dan minta disedikan bahan baku berupa timah.

Ia membuat uang logam palsu itu di rumahnya menggunakan mesin cetak sederhana yang dipesannya dari bengkel bubut.

Nardi juga mengaku baru sekitar tiga minggu bersama Rusbianto membuat uang logam palsu ini serta baru mengedarkan 13 keping.

Menurut Kapolres, uang logam palsu itu sebenarnya sangat mudah dikenali masyarakat karena hasil cetakannya tidak jelas, terasa kasar, dan tulisannya tidak rapi.

"Kami tidak percaya begitu saja dengan pengakuan sementara kedua tersangka, kami akan terus mengembangkan kasus pemalsuan uang ini karena diduga uang logam palsu sudah banyak yang beredar di masyarakat," ujarnya.

Kapolres menambahkan, kasus ini baru pertama kali terjadi dan mempunyai modus yang unik karena biasanya uang yang dipalsukan berupa uang kertas dengan nominal yang cukup besar.

(Antara)

Dua Ton Koin Kuno Ditemukan di Shaanxi

Kamis, 11 Juni 2009

Xi`an (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Lebih dari dua ton koin kuno yang berasal dari Dinasti Tang (619-907) ditemukan di halaman sekolah dasar di Provinsi Shaanxi, China barat-laut.

Zhao Aiguo, Direktur Biro Pariwisata dan Perlindungan Barang Peninggalan Budaya di Kabupaten Liquan, Shaanxi, Rabu mengatakan, semua koin itu ditemukan ketika pekerja sedang menggali tanah untuk pembangunan gedung lain, Selasa.

Mereka melaporkan temuan mereka kepada Biro tersebut dan segera lebih dari 70 ahli arkeologi, pejabat dan polisi dikirim ke tempat itu.

Diperlukan waktu lebih dari lima jam untuk mengeluarkan koin kuno tersebut dari ruangan yang terbuat dari batu abu-abu.

Zhao mengatakan semua koin itu dipergunakan selama lebih dari 750 tahun, selama tiga dinasti --Tang, Song (960-1279) dan Yuan (1279-1368.

Ruang tersebut berukuran 1,5 meter lebar dan panjang, dan satu meter tinggi. Ruang itu diduga dibangun selama Dinasti Yuan.

Koin itu dikirim ke museum setempat dan para ahli arkeologi sedang menghitungnya. Karena koin tersebut sangat banyak, mungkin diperlukan waktu satu pekan untuk mengetahui jumlah sesungguhnya dan kategorinya, kata Zhao.

Tempat temuan itu adalah bagian dari kuil yang dibangun oleh seorang kaisar zaman dulu untuk mengenang ibunya antara 180 SM dan 157 SM. Zhao mengutip pernyataan beberapa ahli arkeologi bahwa semua koin tersebut mungkin adalah sumbangan dari pemeluk agama yang mengunjungi kuil itu.

Pada 2006, beberapa ahli arkeologi di provinsi yang sama menemukan satu kuburan kuno, yang diduga sebagai milik pengumpul koin, yang berusia sekitar 600 tahun.

Kuburan tersebut berisi lebih dari 150 koin dari 20 jenis dari Dinasti Tang, Dinasti Song dan Dinasti Jin (1115-1234), dengan masa berlaku sekitar 600 tahun.

(Antara)

Minggu, 26 Juli 2009

Uang Pecahan 50 Milyar Ada di Museum Uang Purbalingga


Jika anda ingin mengetahui dan melihat secara langsung mata uang di seluruh dunia, tak perlu jauh jauh keliling dunia. Cukup datang ke Museum Uang di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Selain bisa untuk wisata juga untuk menambah pengetahuan tentang ratusan mata uang dari berbagai negara di dunia. Di Indonesia, museum ini tercatat paling banyak mengkoleksi mata uang dunia.

Tempat wisata ini sangat cocok untuk mengenalkan anak-anak tentang berbagai jenis mata uang di dunia. Selain beragam jenisnya, mata uang yang dikoleksi museum yang terletak di Kutasari Purbalingga ini juga mengkoleksi mata uang pada masa kerajaan. Misalnya uang gobog dari Bali yang ada pada abad IX Masehi.

Beragam mata uang ini dipasang di atas etalase yang dengan mudah kita bisa melihatnya. Jika ingin lebih jelas melihat detail uang tersebut disediakan kaca pembesar. Dengan kaca ini, kita bisa lihat keunikan desain mata uang tersebut.

Selain bahan dari kertas, mata uang ini terbuat dari berbagai jenis mulai dari besi, logam, perak hingga emas.

Bagi siswa sekolah, berkunjung ke tempat ini, selain akan terkagum-kagum dengan keaneka ragaman jenis mata uang, juga bisa menambah ilmu pengetahuan yang mungkin selama ini tak didapat dari sekolah.

Koleksi mata uang ini diperoleh saat Bupati Purbalingga Triyono Budi Sasongko melakukan perjalanan ke berbagai negara ditambah koleksi lain. Selama setahun uang tersebut dikumpulkan sehingga museum ini merupakan museum terbanyak dengan koleksi mata uang dari 184 negara.

Selain mata uang, di tempat ini juga terpajang koleksi perangko yang sudah berusia puluhan tahun dari sejumlah negara.

Dalam perkembangannya nanti masih akan dicari lagi mata uang dari negara lain yang belum terkoleksi di museum ini, sehingga seluruh mata uang di dunia bisa ada di Museum Uang Purbalingga.

Ajaklah anak-anak Anda ke tempat ini, dipastikan mereka akan pulang dengan membawa banyak pengetahuan.(banyumasnews.com/Nanang Anna Noor)

(Sumber: banyumasnews.com)

♦ Kontak Saya ♦

Nama Anda :
Email Anda :
Subjek :
Pesan :
Masukkan kode ini :

.

Photobucket

.

Pyzam Glitter Text Maker