Uang Kertas bernilai nominal Rp 100.000,- pertama diterbitkan tahun 2004, dengan gambar utama Proklamator Republik Indonesia, Presiden Ir. Soekarno dan Wakil Presiden DR.Mohammad Hatta di bagian depan. Dibelakang gambar dua tokoh nasional ini dilengkapi dengan gambar rumah bersejarah di Jalan Proklamasi Jakarta Pusat. Tampak pada gambar mata uang tersebut terdapat ornamen bunga teratai pada bagian belakang gambar DR.Mohammad Hatta ada gambar bunga teratai tersebut melambangkan keteguhan dan kesetiaan sebagai lambang prinsip yang dipegang oleh kedua tokoh nasional tersebut. Pada sisi belakang mata uang tersebut dengan megah tampak gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat dan peta wilayah Indonesia dari Sabang sampai Marauke, yang merupakan lambang persatuan Indonesia. Pecahan Rp 50.000,-
Uang Kertas bernilai nominal Rp 50.000,- pertama diterbitkan tahun 2005, dengan gambar utama Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai dan ornamen daerah Bali di badian depan, sedangkan pada bagian belakang terdapat gambar Danau Beratan, Bedugul. Bali dan Pura Ulundanu. Uang kertas ini didominasi oleh warna biru yang lebih tajam dan benang pengaman yang berbentuk anyaman dan akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Uang Kertas pecahan Rp 50.000,- ini terdapat tanda air 'watermark' bergambar I Gusti Ngurah Rai dan dilengkapi juga dengan kode tunanetra 'blind code' berbentuk 2 segitiga.
Pecahan Rp 20.000,- Uang Kertas bernilai nominal Rp 20.000,- pertama diterbitkan tahun 2004, dengan gambar utama Pahlawan Nasional Oto Iskandar Di Nata di bagian depan, sedangkan pada bagian belakang terdapat gambar pemerik teh di Jawa Barat. Uang kertas ini didominasi oleh warna hijau yang lebih tajam dengan tanda pengaman baru, yaitu tinta berubah warna yang terletak di sisi kanan bawah bagian depan uang dengan logo Bank Indonesia (BI) bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda, serta benang pengaman yang berbentuk anyaman. Uang kertas pecahan Rp 20.000,- ini terdapat tanda air 'watermark' bergambar Oto Iskandar Di Nata dan dilengkapi juga dengan kode tunanetra 'blind code' berbentuk 2 kotak.
Pecahan Rp 10.000,- Uang Kertas bernilai nominal Rp 10.000,- pertama diterbitkan tahun 2005, dengan gambar utama Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Badaruddin II di bagian depan, sedangkan pada bagian belakang terdapat gambar utama Rumah Limas, daerah Palembang. Uang kertas ini didominasi oleh warna ungu yang lebih tajam dengan tanda pengamanan berupa tinta berubah warna yang terdapat pada logo Bank Indonesia (BI) dalam bidang segi delapan bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Uang kertas pecahan Rp 10.000,- ini terdapat tanda air 'watermark' bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II dan dilengkapi dengan kode tunanetra 'blind code' berbentuk lingkaran.
Pecahan Rp 5000,- Uang Kertas bernilai nominal Rp 5.000,- pertama diterbitkan tahun 2001, dengan gambar utama Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bondjol di bagian depan, sedangkan pada bagian belakang terdapat gambar pengerajin tenun pandai sikek dari Sumatera Barat. Uang kertas ini didominasi oleh warna coklat yang lebih tajam dengan unsur pengaman berupa tanda air 'watermark' bergambar Cut Nya Meutia.
Pecahan Rp 1000,- Uang Kertas bernilai nominal Rp 1.000,- pertama diterbitkan tahun 2001, dengan gambar utama Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura di badian depan, sedangkan pada bagian belakang terdapat gambar pulau maitara dan tidore Maluku. Uang kertas ini didominasi warna biru dengan unsur pengaman berupa tanda air 'watermark' bergambar Cut Nya Meutia. (Sumber: peruri.co.id) |
Minggu, 14 Desember 2008
Uang Kertas Produk Perum Peruri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar